Header Ads

IDI Jatim Angkat Bicara Terkait Sejumlah Kasus di Rumah Sakit

SURABAYA - REPORTASE.ID, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim ikut bicara terkait dugaan pelecehan seksual pasien di National Hospital Surabaya dan penelantaran pasien di RS Siti Khatijah Sidoarjo. Meski dua kasus sudah ditangani polisi, namun IDI Jatim mengaku belum bisa mengambil tindakan tegas atas rumah sakit tersebut.

IDI Jatim tidak bisa mengusut dugaan pelecehan seksual dan penelantaran pasien ini karena belum menerima laporan resmi, baik dari korban maupun pihak rumah sakit. “IDI Jatim juga belum mendapat permintaan dari pihak berwajib untuk dimintai klarifikasi soal ini,” ujar Ketua Umum IDI Jatim, Poernomo Budi Setiawan di kantor IDI Jatim, Senin (29/1/2018).

Poernomo yang didampingi Agus Harjanto, Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan IDI Jatim menjelaskan, kasus di dua rumah sakit tersebut masih berkaitan dengan IDI Jatim. Pasalnya, selama ini National Hospital dan RS Siti Khatijah merupakan anggota dari IDI Jatim.

Namun jika nantinya ada permintaan atau laporan, maka dari situ IDI Jatim akan bergerak. “Kalau ada laporan, maka akan kami tanggapi dan dalami, dikarenakan ini adalah soal etika profesi, melanggar atau tidak. Pelanggaran dokter itu soal etika profesi, disiplin ilmu, dan pelanggaran hukum,” jelas Poernomo.

Menurutnya, seorang dokter akan dilihat lebih dulu apakah melakukan pelanggaran etika profesi atau tidak. Kemudian jika melakukan pelanggaran hukum, biasanya pihak perwajib bekerjasama dengan IDI ikut mendalaminya guna melihat seberapa jauh seorang dokter itu melakukan pelanggaran.

Sedangkan untuk disiplin kedokteran, masih kata Poernomo, pihaknya akan melihat apakah pelanggaran itu menyangkut pelaksanaan profesi atau tidak. Apakah dokter tersebut sudah melaksanakan protokol yang baik kepada suatu tugas kesehatan atau profesinya. (har)

Diberdayakan oleh Blogger.